NEW Model Blog Education, SBMPTN,USM,UTUL UGM,SIMAK UI ,STAN,STIS.

Sunday, October 30, 2016

Naskah Drama Perang Padri (Mendebarkan)

| Sunday, October 30, 2016

PERANG PADRI


Perang Padri terjadi di Sumatera barat dan sekitarnya tepatnya di kawasan Kerajaan Pagaruyung dari tahun 1803 hingga 1838. Perang ini terjadi akibat adanya  pertentangan dalam masalah agama sebelum berubah menjadi peperangan melawan penjajahan.

Pada abad ke-9 tiga orang ulama Minangkabau kembali dari tanah suci, yaitu Haji Miskin, Haji Piabang, dan Haji Sumanik. Mereka mempelajari dan mengembangkan aliran Wahabi, yaitu gerakan yang menghendaki agama islam dilaksanakan secara murni sesuai dengan Al Quran dan alhadist. Gerakan mereka disebut gerakan Padri (artinya tokoh tokoh agama/ ulama). Tujuan gerakan ini adalah memperbaiki masyarakat Minangkabau dan mengembalikan mereka pada jalan  yang sesuai dengan ajaran ajaran islam yang benar.

Haji miskin : Assalamualaikum, saudara dalam menegakkan aliran agama islam apa yang seharusnya kita laksanakan untuk daerah ini?
Haji Piabang : Waalikumsalam wr wb , Daerah minangkabau ini memiliki kondisi masyarakat yang bertentangan dengan aliran agama islam. Bagaimana kalau kita berususaha menerapkan alhadist dan ajaran islam berdasarkan kitab suci alquran pada daerah ini saudara.
Haji Sumanik : Apakah itu tidak melawan arus di daerah ini?
Haji Piabang : tidak masalah saudara       
Haji Sumanik : tidak masalah bagaimana? kelak itu akan menimbulkan masalah bagi masyarakat di daerah ini.
Haji miskin : sesuai alirah wahabi kita jikalau dalam menegakkan islam jangan setengah setengah kita harus sungguh2 dalam menegakkan ajaran Allah di tanah Minang ini.
Gerakan Padri disambut baik oleh para ulama dan sebaliknya gerakan tersebut ditentang keras oleh kaum adat yang menolak dihapusnya adat kebiasaan yang telah berakar meskipun melanggaar agama. Maka terjadi ketegangan antara kaum padri dengan kaum adat setempat.

Tokoh adat 1:E.. AKU MENDENGAR BERITA BAHWASANYA para ulama di daerah kita akan menegakkan ajarannya dalam masyarkat Minang.
Tokoh adat 2: lantas apa yang kau cemaskan?
Tokoh adat  3: oh.. aku menduga yang kau cemaskan tentang ajaran mereka bertolak belakang dengan warisan leluhur kita
Tokoh adat 1: ya secara garis besar seperti itulah yang aku takutkan. Untuk mencegah hal tersebut langkah apa yang akan kita terapkan untuk menangani masalah ini!!!
Tokoh adat 2:apakah kita perlu berperang?
Tiba tiba seorang masyarakat tokoh adat memberika kabar mengejutkan pada perundingan itu.
Tokoh adat 4: saya punya kabar bagus untuk mengatasi permasalahan yang edang kalian hadapi. HAHAAHA ``TERTAWA SOMBONG``
TOKOH ADAT 1: APAKAH KABAR ITU TUAN?
Tokoh adat 4: kabar itu ialah kedatangan para bangsa belanda yang busa kita manfaatkan untuk kmembantu perlawanan terhadap ulama ulama tersebut.
Adanya perselisihan antara kaum adat dan kaum padri sebagai akibat dari usaha yang dilakukan kaum padri untuk memurnikan ajaran Islam dengan menghapus adat kebiasaan yang tidak sesuai dengan ajaran islam.

Campur tangan belanda dengan membantu kaum adat .Pertempuran pertama terjadi dikota lawas kemudian meluas ke daerah daerah lain. Sehingga muncul pemimpin pemimpin yang mendukung gerakan kaum padri seperti Datuk Bandaro, Datuk Malim Basa (Imam Bonjol), Tuanku pasaman, Tuanku Nan Rencek, Tuanku Nan. cerdik, dan Tuanku Nan Gapuk. 

Pada suatu hari dimana sang mentari terang benderang, Namun tak lama kemudian nampak asap hitam datang, yang merusak pemandangan dan membuat banyak orang risau. Tak lain mereka adalah Penjajah Belanda. Kedatangannya pun membuat keadaan tak lagi menyenangkan. (Orang miskin masuk)

Sunik (Dea) : Bu Darmi saya dengar, Belanda datang ke sini ya? (sambil nyapu latar)
Darmi (Tarieza) : Iya bu Sunik, benar, hidup saya tidak aman, bagaimana nasib kita selanjutnya?
Lalu Orang Belanda yang kejam itu datang bersama teman dan istrinya.
James (Yusrian) : Hahaha… tunduklah kalian pada I am
(Orang Miskin Diam)
James (Yusrian) : Tunduk dan beri hormat, kalau tidak your house dan seisinya menjadi miliki kami.
(Orang miskin menunduk dan beri hormat)
James (Yusrian) : Please, ambilkan mereka sembako.
Kelly (Lingling) : Ok baby (pergi mengambil sembako)
James (Yusrian) : Siapa di sini yang paling kalian hormati?
Sunik (Dea) : Tu..tu..Tuanku Imam Bonjol.
James (Yusrian) : Hei.. (bentak) siapa dia?,seharusnya akulah yang paling segani di sini.
Istri Belanda yang bernama Kelly datang membawa sembako.
Kelly (Lingling) : (melemparkan) ini untuk kalian. James aku dengar, ada 2 perbedaan besar yang bisa dimanfaatkan in here.
Darmi (Tarieza) : Kami pergi dulu Tuan.. (pergi bersama darmi (dea) )
                       

                                                            Tahap 1 (1821-1825)

1.                  Peperangan terjadi antara kaum adat dan kaum padri karena masalah agama.
2.                  Berkobar sebelum perang diponegora.
3.                  Dari kota lawas pertempuran meluas ke Alahan panjang dan Tanah datar.

Tahun 1822 terjadi pertempuran di Baso dipimpin oleh Tuanku Nan Rencek. Di Bonio kaum padri berhasil menyerang pos belanda yang di pimpin oleh Letnan Maartius dan kapten Brusse.
Tuanku Nan Rencek: kawan kawanku! Mari kita berjuang untuk menegakkan agama Allah.
Pasukan tuan Rencek : Allahuakbar!!!
Panglima perang: darah yang tumpah demi tanah minang ini akan dihitung sebagai jihad untuk menegakkan agama Allah.
Pasukan Tuan Rencek: allahuakbar
Letnan Maartius : para pasukanku,pertahankan benteng ini demi kejayaan bangsa belanda
kapten Brusse : roger that sir!!!!!!!!!!!!


Tahun 1825 posisi belanda semakin sulit apalagi dijawa sedang berlangsung perang Diponegoro, sehingga belanda mengajak kaum padri untuk melaksanakan perundingan. Maka diadakanlah kontrak Perdamaian pada tanggal 19 Oktober 1825 di Padang. Untuk sementara perang terhenti belanda memusatkan pasukannya di jawa untuk menghadapi perang diponegoro yang telah berkobar.

Sejarah Perang Padri (Tahap II)

Merupakan perang antara masyarakat Minangkabau melawan belanda untuk mempertahankan wilayah mereka dari belanda.
Perang ini berkobar setelah perang Diponegoro.
Tahun 1832 tuanku nan cerdik bergabung Dengan tuanku imam bonjol menyerang pos pos belanda di Mangapo. Belanda menerapkan tak tik adu domba dengan cara mengirim pasukan pimpinan sentot prawirodirjo (salah seorang pemimpin perang diponegoro yang menyerah). Ternyata sentot membantu kaum padri melawan belanda sehingga ia ditangkap dan diasingkan di Cianjur jawa barat. Tahun 1833 pertempuran meletus di daerah Agam. Kaum padri mulai mengalami kekalahan karena menyerahnya beberapa pemimpin perlawanan seperti Tuanku Nan Cerdik

tuanku nan cerdik: Asalamualikum tuanku imam bonjol maksud  kedatangan saya kemari ialah untuk mengajak pasukan tuan bergabung dengan pasukan kami karena kita memiliki tujuan yang sama dalam peperangan yang sedang kita hadapi ini salah satunya adalah demi membela tanah m inang dan agama Allah.
tuanku imam bonjol: kalau untuk menegakkan agama suci ini saya dan pasukan selalu bersedia untuk berjihad di jalan Allah.
Tuanku nan cerdik: lantas apakah tuanku imam bonjol tidak menyediakan persyaratan untuk bergabungnya pasukan ini.
Tuanku imam bonjol: saya menegaskan segali lagi bahwasanya untuk berjihad dijalan Allah kami dan pasukan selalu siap tanpa upah sepeser pun.
Tuan ku nan cerdik: baiklah dengan bismillah kita bersama sama berjihad atas nama Allah.

Akhir tahun1834 Belanda memusatkan pasukannya untuk menduduki daerah sekitar bonjol dengan sasaran utamanya menguasai bonjol. Belanda menutup jalan jalan yang menghubungkan Bonjol dengan daerah lain. Pasukan paderi pantang menyerah mempertahankan bonjol dengan membuat parit parit sehingga Belanda kesulitan masuk bonjol. Maka Belanda menyerang Bonjol dengan meriam.
Tanggal 8 februari 1835 Tuanku Imam Bonjol Bersedia mengadakan gencatan senjata belanda memaksanya menyerah. Ia bersedia dengan syarat pasukan Belanda ditarik dari Alahan panjang. Belanda menolak sehingga kembali terjadi pertempuran.
                                                                                                                                    
Tuanku Imam Bonjol: sebelum kita menyiapkan peperangan esok hari kita harus menyiapkan segenap tenaga agar dapat meraih kemenangan.
Tiba tiba seoang utusan belanda datang ke tempat perkempulan pasukan bonjol.
Utusan belanda: tuanku imam bonjol karena dampak yang diberikan akibat peperangan ini terlalu mahal banyak darah yang dicecerkan untuk melakukan peperangan yang tidakjelas ini. Bagaimana kalau kita menyelesaikannya dengan perundingan agar dapat menghindarkan dari hilangnya nyawa orang orang tak bersalah.
Tuanku imam bonjol: lantas apa yang kau tawarkan untuk perundingan itu?
Utusan belanda: kami ingin mengadakan gencatan senjata.
Tuanku imam bonjol: saya setuju dengan keputusan raja mu itu namun, bersedia dengan syarat pasukan Belanda ditarik dari Alahan panjang.
Utusan belanda: maaf tuan tapi itu penawaran yang diberikan oleh raja saya.
Tuanku imam bonjol: baiklah kalau begitu katakan pada rajamu bahwa saya menolak tawarannya.
Belanda menolak sehingga kembali terjadi pertempuran.
Bulan Oktober 1835 Bonjol dikepung dan tembakan dilancarkan kearah Benteng Bonjol. Akhirnya benteng  bonjol jatuh ketangan belanda setelah selama 2 tahun dipertahankan mati-matian oleh kaum Padri.
Tuanku imam bonjol: Teman-temanku hidup dan mati kita ada di tangan Allah swt. Kita tak perlu takut dengan kematian. Karena kelak surga telah menunggu kita,darah yang tertumpah dari para teman-teman kita merupakan perjuangan & pengorbanan untuk menengakkan keadlian di tanah minang ini. Allahuakbar 3x !!!
Tanggal 15 Oktober 1837 Tuanku Imam Bonjol menyerah sehingga perlawanan rakyat Minangkabau melemah dan dianggap sudah tidak ada artinya lagi oleh pasukan Belanda.


Related Posts

No comments: