PENGARUH MEDIA SOSIAL TERHADAP
PEMAHAMAN BERJILBAB siswi kelas x sma negeri 1 blitar

Disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan kenaikan
kelas
Tahun Pelajaran 2016/2017
Disusun oleh :
Hayu Marta Ambarawati
Nining Nur Hidayah
X MIPA 1
SMA
NEGERI 1 BLITAR
Jl. A. Yani
112 Blitar
TahunPelajaran 2015/2016
Lembar Pengesahan
Judul : “Pengaruh
Media Sosial Terhadap Pemahaman Berjilbab siswi kelas x sma negeri 1 blitar”
Nama :
1. Hayu Marta Ambarawati (17 / 19130)
2. Nining
Nur Hidayah (24 / 19204)
Kategori
Penelitian : Ilmu Pegetahuan Sosial
Bidang
Keilmuan : Sosiologi
Kelas :
X MIPA 1
Sekolah : SMAN 1 Blitar
Diajukan
sebagai salah satu syarat kenaikan kelas Tahun Pelajaran 2016 / 2017, dan telah
disahkan serta disetujui di Blitar pada oleh
:
|
|
||||
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga pada akhirnya peneliti dapat menyelesaikan tugas serta
tanggung jawab peneliti dalam rangka membuat karya tulis ilmiah yang berjudul:
“Pengaruh Media Sosial Terhadap Pemahaman
Berjilbab Siswi Kelas X di SMA Negeri 1 Blitar”.
Tujuan
dari penelitian ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat kenaikan kelas
Tahun Pelajaran 2016 / 2017. Dimana dalam penelitian ini peneliti telah
berusaha semaksimal mungkin didalam menganalisa pengaruh media sosial terhadap
pemahaman berjilbab. Namun peneliti menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh
dari kata sempurna, hal ini disebabkan karena sedikitnya pengetahuan dan
pengalaman yang dimiliki oleh peneliti. Untuk itu kritik dan saran yang
sifatnya membangun sangat peneliti harapkan.
Akhirnya
dengan selesainnya karya tulis ini peneliti menyampaikan terima kasih kepada:
1.
Bapak Ahmad
Damanhuri, S.Pd. M.Pd. selaku Kepala SMA Negeri 1 Blitar
2.
Bapak Drs. Kafid
selaku wali kelas X MIPA 1
3.
Ibu Dra. Latifah,
M.Pd. selaku pembimbing dalam menyusun karya tulis ini
4.
Keluarga dan
teman-teman yang telah bersedia menjadi responden serta membantu
penyusunan karya tulis ini.
Semoga
Tuhan Yang Maha Esa memberikan imbalan yang setimpal atas segala bantuan yang
telah diberikan.
Amin.
Blitar,
Maret 2016
Peneliti
ABSTRAKSI
Ambarawati, Hayu Marta dan Nining Nur Hidayah. 2016. Pengaruh Media Sosial Terhadap Pemahaman
Berjilbab Siswi Kelas X di SMA Negeri 1 Blitar
Kata kunci: Media Sosial, Jilbab
SMA
Negeri 1 Blitar adalah salah satu sekolah umum yang memperbolehkan siswi
muslimnya untuk berjilbab. Lebih dari 50% siswi telah menggunakan jilbab.
Jilbab disini diartikan sebagai kain penutup dari atas sampai bawah, tutup
kepala, selimut, dan semua pakaian wanita muslim yang berfungsi sebagai
pencegah pandangan laki-laki kepada wanita. Namun saat ini banyak siswi
berjilbab yang dapat dengan mudahnya memakai dan melepaskan jilbab yang selama
ini digunakan hanya untuk memenuhi kebutuhan sesaat seperti mengambil foto
untuk diupload pada akun media sosial, menghadiri acara-acara non formal, dan
lain sebagainnya.
Hal ini disebabkan kurang sesuainya cara berpikir
dan pengetahuan siswi akan berjilbab. Masalah ini semakin meluas dengan
munculnya media sosial seperti instagram, facebook, twitter, whatsapp, dll yang
dapat mempublikasikan foto, video, ataupun teks yang dapat memicu siswi untuk menggunakan
informasi-informasi tentang tren jilbab terbaru, mengekspresikan diri, ide, dan
hal-hal yang sifanya pribadi yang sering kali bertolak belakang dengan
norma-norma beragama.
Dengan demikian,
secara tidak langsung media sosial telah membawa pengaruh negatif terhadap
pemahaman siswi akan berjilbab. Terutama pada siswi yang tidak memiliki benteng
yang kuat terhadap hal-hal baru. Akan tetapi pengaruh ini masih dapat ditekan
dengan memperbaiki dan memperkuat pengetahuan agama siswi. Selain itu
forum-forum keagamaan juga dapat digerakkan untuk mencegah dan menanggulangi
masalah tersebut. Sehingga siswi akan lebih terfokus dan terarah dalam
kehidupan sehari-harinya, terlebih lagi dalam penggunaan media sosial
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................. i
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii
ABSTRAKSI.......................................................................................................... iii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL ................................................................................................. vi
DAFTAR
GAMBAR............................................................................................ vii
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang ........................................................................................... 1
1.2
Identifikasi Masalah ................................................................................... 2
1.3
Pembatasan Masalah .................................................................................. 3
1.4
Perumusan Masalah .................................................................................... 3
1.5
Tujuan Penelitian ........................................................................................ 3
1.6
Manfaat Penelitian ..................................................................................... 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Deskripsi Teori .......................................................................................... 5
2.2 Penelitian Relevan ..................................................................................... 9
2.3 Kerangka Berpikir ..................................................................................... 9
2.4 Hipotesis Peneitian .................................................................................. 10
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................................. 11
3.2 Metode Penelitian ................................................................................... 11
3.3 Populasi dan Sampel ............................................................................... 12
3.4 Teknik Pengumpulan Data ...................................................................... 12
3.5 Teknik Analisis Data ............................................................................... 13
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1
Deskripsi Data .......................................................................................... 14
4.2
Pengujian Hipotesis dan Pembahasan Analisis Data................................ 18
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan ............................................................................................. 21
5.2 Saran........................................................................................................ 21
DAFTAR
PUSTAKA........................................................................................... 22
LAMPIRAN ......................................................................................................... 23
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 .................................................................................................................. 9
Tabel
3.1 ............................................................................................................... 11
Tabel 4.1.1 ............................................................................................................. 14
Tabel 4.1.2 ............................................................................................................. 14
Tabel 4.1.3 ............................................................................................................. 15
Tabel 4.1.4 ............................................................................................................. 15
Tabel 4.1.5 ............................................................................................................. 16
Tabel 4.1.6 ............................................................................................................. 16
Tabel 4.1.7 ............................................................................................................. 17
Tabel 4.1.8 ............................................................................................................. 17
Tabel 4.1.9 ............................................................................................................. 18
DAFTAR GAMBAR
Gambar 5.1 ............................................................................................................ 28
Gambar 5.2............................................................................................................. 28
Gambar 5.3............................................................................................................. 28
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Kebutuhan manusia
yang tidak terbatas baik jasmani dan rohani menuntut manusia untuk berfikir
serta terus berkembang. Teknologi
merupakan jawaban yang digunakan manusia dalam mempermudah pemenuhan
kebutuhannya. Banyak ahli berpendapat bahwa tanpa teknologi, rahasia alam dan
kehidupan tidak akan dapat terungkap. Hal ini disebabkan oleh posisi kemampuan
otak manusia dalam berbagai bidang ilmu tidak akan mampu jika tidak digantikan ataupun
dibantu oleh teknologi.
Teknologi memang telah membawa banyak
dampak positif, diantaranya manusia dapat dengan mudah memperoleh informasi,
ilmu pengetahuan, berita terbaru seputar isu-isu sosial, politik, bahkan agama
melalui internet ataupun media sosial. Saat ini hampir semua orang memiliki
akun - akun media sosial seperti twitter, facebook, path, instagram, tumblr,
line, whatsapp, dan sebagainnya yang juga digunakan sebagai tempat
mengekspresikan diri, ide, dan hal-hal yang sifatnya pribadi kepada banyak
orang serta sebagai tempat untuk menghasilkan uang.
Melalui media
sosial masyarakat terlihat lebih ekspresif karena mereka dapat memberikan
komentar secara terbuka. Selain itu pandangan masyarakat akan kehidupan
beragama juga semakin berkembang, khususnya bagi agama islam. Masyarakat tidak
lagi terpaku pada hal-hal yang sifatnya monoton. Saat ini wanita muslimah mulai mengubah
pemahamannya dengan mengapresiasikan keinginan maupun pengetahuan dalam hal memodifikasi
pemakaian jilbab. Jilbab itu sendiri diartikan sebagai kain penutup dari atas
sampai bawah, tutup kepala, selimut, dan semua pakaian wanita muslim yang
berfungsi sebagai pencegah pandangan laki-laki kepada wanita.
Pada
perkembangannya jilbab tidak hanya berfungsi sebagai penutup kepala dan leher
yang dipakai secara khusus tapi juga sebagi gaya baru dalam berpakaian. Hal ini
telah diikuti oleh seluruh lapisan masyarakat, tanpa ada batasan usia maupun
status sosial. Terdapat banyak model jilbab beserta pakaiannya yang dikemas
serta disajikan dengan lebih bervariasi dan menarik, dimana penyebarannya sangat
dibantu oleh kemajuan teknologi informasi khususnya media sosial yang
menyebabkan banyak wanita muslimah memutuskan untuk berjilbab agar sesuai
dengan gaya masa kini.
Sumbangan teknologi informasi terhadap
peradaban dan kesejahteraan manusia tidaklah dapat dipungkiri. Namun manusia
tidak bisa pula menipu diri akan kenyataan bahwa teknologi juga membawa dampak
negatif, yang sifatnya dapat mengancam norma, moral
masyarakat dan nilai-nilai agama.
Berdasarkan argumentasi di atas, dalam
makalah ini peneliti akan meneliti dan mengkaji lebih dalam pengaruh media
sosial terhadap pemahaman berjilbab bagi siswi kelas X di SMAN 1 Blitar. Peneliti
memilih topik ini karena ingin mengetahui pengaruh media sosial dalam kehidupan
beragama serta adanya rasa prihatin peneliti
terhadap masyarakat yang dapat dengan
mudah merubah pemahamannya akan berjilbab. Sehingga diharapkan nantinya
pengaruh dari media sosial yang sifatnya kurang baik dapat ditekan semaksimal
mungkin dan diharapkan dapat menjadi salah satu acuan untuk memperbaiki
pemahaman masyarakat akan berjilbab.
1.2 Identifikasi Masalah
Peneliti akan menunjukkan
perincian masalah yang terdapat dalam latar belakang agar tidak terjadi
perbedaan pandangan antara peneliti dan pembaca. Adapun penjelasan tentang
masalah yang peneliti angkat adalah sebagai berikut :
a.
Media Sosial,
adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa dengan mudah
berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring social,
wiki, forum, dan dunia virtual.
b.
Jilbab, adalah
kerudung lebar yang dipakai wanita muslim untuk menutupi kepala dan leher
sampai dada.
1.3
Pembatasan Masalah
Agar penelitian ini lebih
terarah, terfokus, dan tidak meluas, peneliti membatasi ruang lingkup penelitian.
Adapun batasan-batasan yang peneliti tetapkan sebagai berikut :
1.
Penelitian ini dilakukan pada 57 siswi berjilbab
yang masih duduk dikelas X SMAN 1 Blitar, khususnya dikelas
X MIPA 1, X MIPA 2, X MIPA 3, X MIPA 5, dan X IPS 2
2.
Penelitian
difokuskan pada media social, khususnya penggunaan jejaring sosial oleh siswi
berjilbab
1.4
Perumusan Masalah
a) Apa
saja informasi tentang kehidupan beragama khususnya berjilbab yang bisa
didapatkan melalui media sosial?
b) Bagaimana
pengaruh informasi tersebut terhadap pola pikir atau pandangan remaja muslim
tentang berjilbab?
c) Apa
cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi pengaruh informasi tersebut terhadap
pola pikir atau pandangan remaja muslim?
1.5 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan
penelitan yang ingin dicapai oleh peneliti adalah sebagai berikut:
1. Untuk
mengetahui informasi yang bisa didapatkan melalui media sosial tentang
kehidupan beragama khususnya berjilbab
2. Untuk
mengetahui pengaruh dari informasi tersebut terhadap pola pikir atau pandangan
remaja muslim tentang berjilbab
3. Untuk
mengetahui cara yang dapat dilakukan dalam usaha mengatasi pengaruh informasi
tersebut terhadap pola pikir atau pandangan remaja muslim
1.6
Manfaat Penelitian
1.6.1 Bagi
Peneliti, penelitian ini dapat menjadi salah satu penambah wawasan, pengetahuan
dan pengalaman. Selain itu juga sebagai bukti petanggung jawaban peneliti atas
tugas yang telah peneliti terima.
1.6.2
Bagi
pembaca, hasil penelitian ini dapat menjadi salah satu penambah wawasan, pengetahuan
dan pengalaman. Selain itu juga dapat digunaakan sebagai salah satu landasan
untuk melakukan penelitian sejenis serta menjadi motivasi untuk
mengembangan sikap positif
dalam kehidupan sehari-hari.
1.6.3 Bagi SMAN 1
Blitar, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan dalam menyikapi
pengaruh tersebut diatas.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1
Deskripsi Teori
2.1.1
Media
Sosial
2.1.1.1 Pengertian
Media Sosial
Media sosial
adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa dengan mudah
berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog,
jejaring sosial,
wiki, forum dan dunia virtual.
Andreas Kaplan
dan Michael Haenlein
mendefinisikan media sosial sebagai "sebuah kelompok aplikasi berbasis
internet yang membangun di atas dasar ideologi dan teknologi Web 2.0 , dan yang
memungkinkan penciptaan dan pertukaran user-generated content".
2.1.1.2
Ciri Ciri Media Sosial
- Pesan
yang di sampaikan tidak hanya untuk satu orang saja namun bisa keberbagai
banyak orang contohnya pesan melalui SMS ataupun internet
- Pesan yang di sampaikan bebas,
tanpa harus melalui suatu Gatekeeper
- Pesan yang di sampaikan
cenderung lebih cepat di banding media lainnya
- Penerima pesan yang menentukan
waktu interaksi (wikipedia : 2016)
2.1.1.3 Pembagian Media Sosial
Secara umum, media sosail dibagi atas enam kelompok
besar yaitu:
1.
Jejaring social, adalah akun yang digunakan untuk terhubung dengan orang lain. Contohnya, My Space, Facebook, dan Bebo
2.
Blog. Blog adalah jurnal
online yang digunakan tiap orang untuk berbagi biasanya tulisan, video, foto
dan lain-lain.
3.
Wikis. Website ini digunakan untuk menambah konten atau untuk mengedit informasi yang terdapat di
dalamnya, dan menjadikan data-data tersebut seperti dokumen bersama. Contohnya,
Wikipedia.
4.
Forum, Layanan untuk diskusi
secara online, contohnya, kaskus.com
5.
Podcasts, seperti
layanan Apple iTunes
6.
Content communities, seperti, Flickr,
del.icio.us, dan Youtube. (Annisa Fadhillah
Pulungan:2013)
2.1.1.4 Perkembangan Media Sosial
- 1978
Awal dari penemuan Sistem papan buletin
yang memungkinkan untuk dapat berhubungan dengan orang lain menggunakan surat elektronik,
ataupun mengunggah dan mengunduh Perangkat lunak
- 1995
Kelahiran dari situs GeoCities
yang melayani Web Hosting
yaitu layanan penyewaan penyimpanan data - data website
- 1997
Muncul situs jejaring sosial
pertama yaitu Sixdegree.com
yang merupakan situs jejaring sosial
- 1999
Muncul situs untuk membuat blog
pribadi, yaitu Blogger.
- 2002
Berdirinya Friendster,
situs jejaring sosial yang pada saat itu menjadi booming, dan keberadaan
sebuah media sosial
menjadi fenomenal.
- 2003
Berdirinya LinkedIn,
tak hanya berguna untuk bersosial, LinkedIn juga berguna untuk mencari
pekerjaan, sehingga fungsi dari sebuah Media Sosial makin berkembang.
- 2003
Berdirinya MySpace,
MySpace menawarkan kemudahan dalam menggunakannya,sehingga myspace di
katakan situs jejaring sosial yang user friendly.
- 2004
Lahirnya Facebook,
situs jejaring sosial
- 2006
Lahirnya Twitter,
jejaring sosial hanya bisa mengupdate status (Tweet)
ini yang hanya di batasi 140 karakter.
- 2007
Lahirnya Wiser,
direktori online organisasi lingkungan seluruh dunia termasuk pergerakan
lingkungan baik dilakukan individu maupun kelompok.
- 2011
Lahirnya Google+,
situs jejaring sosial yang diluncurkan google
2.1.1.5 Dampak Media Sosial
- Dampak
positif :
a.
Memudahkan komunikasi
b.
Sebagai media penyebaran informasi
c.
Memperluas jaringan pertemanan
d.
Sebagai sarana untuk
mengembangkan keterampilan dan sosial
e.
Media pertukaran data
f.
Sebagai media promosi dalam bisnis
- Dampak
negatif :
1.
Berkurangnya silahturahmi secara
langsung
2.
Individualisme lebih dominan
3.
Tertinggal dan terlupakannya bahasa
formal
4.
Berkurangnya privasi
pribadi
5.
Muncul kejahatan
dunia maya
6.
Mudah di aksesnya
situs situs yang sifatnya negatif
2.1.2 Jilbab
2.1.2.1 Pengertian Jilbab
Nuvida Raf dalam
Hardiyanti (2012) lebih menekankan jilbab pada kata hijab. Guindi
berpendapat bahwa arti Hijab adalah sinonim dari kata jilbab yang
berarti penutup, pembungkus, tirai, dan partisi.
“In order to make it easy
to comprehend, Hijab in this paper refers to a head-scarf that covers head,
neck and breast of a woman. The meaning of hijab recently is synonym to veil.
As Fadwa El-Guindi suggests Hijab translates as cover, wrap, curtain, screen,
partition” (Nuvida Raf dalam
Hardiyanti, 2012).
Di Indonesia kata jilbab
merujuk pada corak pakaian Islam tertentu, namun seringkali maknanya tidak
konsisten. Ada yang memahami jilbab sebagai penutup kepala itu sendiri, ada
pula yang memaknainya sebagai pakaian komplit. Terlepas dari pemahaman yang
tidak konsisten tersebut, hijab/jilbab berorientasi makna sebagai pakaian
perempuan muslimah, dan terkait dengan agama Islam.
Penggunaan kata “jilbab”
digunakan secara luas sebagai busana kerudung yang menutupi sebagaian kepala
perempuan (rambut dan leher) yang dirangkai dengan baju yang menutupi tubuh
kecuali telapak tangan dan kaki.
Raleight (Nuvida Raf
dalam Hardiyanti : 2012) dalam tulisan My Veil A Spiritual Journey yang
menyimpulkan bahwa saat ini perempuan Indonesia yang mengenakan jilbab telah
menjadi fenomena umum. Model-model jilbab kini beragam dan lebih modern karena
tersedia dalam beragam warna dan bentuk. Hijab digunakan oleh muslimah
dari kelas bawah hingga kelas atas.
2.1.2.2 Ketentuan dalam
Berjilbab
1.
Menutupi seluruh
tubuh kecuali anggota yang bukan aurat.
2.
Pakaian itu tebal
dan tidak tipis. Harus pakaian itu longgar dan tidak ketat.
3.
Pakaian tersebut
tidak menyerupai pakaian pria.
2.1.2.3 Fungsi Jilbab
·
Menaati perintah agama
·
Terhindar dari godaan untuk centil dan
tidak sopan
·
Laki-laki merasa segan mengganggu/menggoda
·
Menutupi aurat
·
Mencegah sengatan sinar matahari
·
Mendidik untuk berperilaku baik
·
Menjaga kesehatan rambut
·
Membuka lapangan pekerjaan
2.2
Penelitian Relevan
Setelah peneliti melakukan kajian pustaka terhadap beberapa karya tulis
ilmiah yang berhubungan dengan pengaruh media sosial terhadap pemahaman jilbab,
peneliti mendapati bahwa sebelumya belum pernah dilakukan penelitian sejenis.
Sehingga laporan ini mengacu pada hasil yang diperoleh peneliti serta hasil
penelitian lain yang dapat mendukung tema penelitian peneliti.
Penelitian yang dianggap dapat mendukung adalah penelitian yang telah
dilakukan oleh Perilaku Ariana Wijayanti pada tahun 2008 dengan judul “Pengaruh Pengetahuan dan Motivasi Pemakaian Jilbab
Terhadap Keagamaan Siswa Kelas XI
SMAN Karanganyar Surakarta”. Dimana didapatkan kesimpulan berupa pengetahuan
siswa dan motivasi siswa berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku
keagamaan siswa.
Akan tetapi,
terdapat perbedaan antara penelitian yang dilakukan oleh Ariana Wijayanti
dengan peniliti yaitu peneliti menemukan adanya pengaruh media sosial, dimana
pengaruh ini berdampak negatif terhadap pemahaman siswi dalam berjilbab.
2.3
Kerangka Berpikir
Media sosial sebagai alat yang sering digunakan oleh masyarakat
untuk bertukar informasi dapat menjadi salah satu alat atau pembawa pengaruh
pada pemahaman seseorang akan berjilbab. Pengaruh ini berupa dorongan atau
stimulan untuk menggunakan atau bahkan melepas jilbab.
Pemahaman
berjilbab dimaksudkan bahwa seseorang-benar benar paham akan penggunaan jilbab
sebagai penutup dari
atas sampai bawah yang fungsinya sebagai penghalang tersampainya nafsu.
Penggunaan jilbab ini juga haruslah konsisten, dimana seseorang akan
menggunakannya disetiap kondisi dan situasi.



Tabel 2.1
2.4
Hipotesis Penelitian
Penggunaan media sosial pada kalangan remaja muslim
dapat membawa pengaruh terhadap pemahaman mereka akan berjilbab
BAB III
METODE
PENELITIAN
3.1
Lokasi
dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan
di SMAN 1 Blitar, khususnya pada kelas X MIPA 1 yang sebagian besar siswi putrinya
berjilbab, pada bulan januari sampai maret 2016. Dimana pembagian quisioner
kami lakukan pada tanggal 27 Februari 2016.
3.2
Metode Penelitian
Menurut Namawi (1997:4) metode
penelitian merupakan cara utama yang digunakan untuk mencapai tujuan. Dalam
melakukan penelitian ini, peneliti menggunakan metode kuantitatif dengan tiga
tahapan, yaitu pengumpulan data, analisis data, dan penyajian analisis data agar
dapat diperoleh informasi tentang fenomena suatu penelitian.
Dimana penelitian
kuntitatif ini dijuruskan pada penelitian deskriptive dan penelitian survey.
Whitney (1960) berpendapat, metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan
interpretasi yang tepat. Penelitian deskriptif mempelajari masalah-masalah
dalam masyarakat, serta tata cara yang berlaku dalam masyarakat serta situasi-situasi
tertentu, termasuk tentang hubungan, kegiatan-kegiatan, sikap-sikap,
pandangan-pandangan serta proses-proses yang sedang berlangsung dan
pengaruh-pengaruh dari suatu fenomena.
Metode ini digabungkan dengan metode penelitian survey
yang menggunakan kuisioner untuk memperoleh data, sehingga dapat mengetahui
kondisi dan pengaruh tertentu dalam masyarakat. Selain itu peneliti juga
melakukan observasi langsung terhadap penggunaan jilbab dan media sosial pada
kehidupan sehari-hari responden.
3.3
Populasi dan Sampel
Populasi dalam
penelitian ini adalah siswi berjilbab yang ada di SMAN 1 Blitar khususnya 60
siswi yang berada di kelas X. Dalam penelitian ini, peneliti tidak menggunakan sampel
karena berpedoman pada pendapat Arikunto (2001, 102) dimana sampel merupakan
sebagian dari sebuah populasi yang dapat mewakili populasi tersebut. Dan jika
jumlah subjek kurang dari 100, lebih baik semua subjek digunakan. Untuk itu
peneliti memutuskan menggunakan semua subjek yaitu:
NO
|
KELAS
|
BANYAK SISWA
|
1.
2.
3.
4.
5.
|
X MIPA 1
X MIPA 2
X MIPA 3
X MIPA 5
X IPS 2
|
20 SISWA
11 SISWA
8 SISWA
9 SISWA
9 SISWA
|
Tabel
3.1
3.4
Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan
data dilaksanakan oleh peneliti dengan memberikan kuisioner kepada 57 siswi
berjilbab di SMAN 1 Blitar. Dimana peneliti menggunakan kuisioner tertutup.
Sehingga reponden hanya diminta untuk menjawab pertanyaan sesuai jawaban yang
telah disediakan oleh peneliti agar mudah diselesaikan, dianalisis dan tidak
keluar dari konteks penelitian. Dalam penelitian ini, responden tidak perlu
mencantumkan nama agar terjaga privasinya sehingga dapat memberikan informasi
dengan sejujur-jujurnya.
Selain itu, peneliti juga melakukan observasi
partisipatoris. Observasi ini dilakukan dengan mengamati pengaruh penggunaan
media sosial oleh responden terhadap pemahaman berjilbab.
3.5
Teknik Analisis Data
Teknik analisis data pada penelitian ini dilakukan dengan
prosedur-prosedur sebagai berikut:
1.
Seleksi
data
Data yang terkumpul diseleksi oleh peneliti. Selain itu
peneliti juga memastikan tidak ada kuisioner yang tidak dijawab oleh respinden.
Dengan demikian data memilikikelengkapan sesuai dengan yang diharapkan
2.
Klasifikasi
data
Data yang telah diseleksi kemudian dikelompokkan
berdasarkan karakteristik masing-masing data.
3.
Frekuensi
dan presentase data
Semua data yang telah diklasifikasikan kemudian dihitung
frekuensi beserta presentasenya. Dimana hasil ini dimasukkan ke dalam
tabel-tabel yang telah disediakan. Peneliti menggunakan rumus sebagai berikut:
Presentase =
x 100%


Skor
tertinggi : 57 x 5 = 285 Skor terendah :57 x 1 = 57
Sehingga
range untuk penelitian ini adalah
sebesar : (285-57) / 5 = 46
Range Skor:
57-103 = sangat
rendah 244-285=
sangat tinggi
198-244 = tinggi 151-197= cukup
104-150 = rendah
4.
Interpretasi
data
Penafsiran ini ditentukan oleh presentase terbesar setiap
data sebagai kecenderungan media sosial dalam mempengaruhi pemahaman berjilbab
siswa
BAB IV
HASIL
PENELITIAN
4.1
Deskripsi
Data
4.1.1
Usia Responden Saat Mulai Menggunakan Sosial Media
No
|
Alternatif Jawaban
|
Frekuensi
|
Presentase
|
1.
2.
3.
4.
|
<
5
th
5-10 th
10-15 th
> 15 th
|
14
42
1
|
0%
26,31%
73,68%
1,75%
|
Jumlah
|
57
|
100%
|
|
Rata-rata
|
11,31 th
|
Tabel
4.1
Dari 57 responden,
sebanyak 42 atau sebesar 73,68% dari seluruh populasi mulai mengenal dan
menggunakan media sosial pada usia 10-15 th. Rata-rata usia yang diperoleh
adalah 11,31 th.
4.1.2
Media Sosial yang Sering Digunakan
No
|
Alternatif Jawaban
|
Frekuensi
|
Presentase
|
1.
2.
3.
4.
|
Facebook
Whatsapp
Instagram
Twitter
|
27
24
39
24
|
23,68%
21,05%
34,24%
21,05%
|
Jumlah
|
114
|
100%
|
Tabel 4.2
Jumlah total siswa
yang semula 57 siswa, bertambah menjadi 114 siswa. Hal ini disebabkan responden
diperbolehkan memilih 2 jawaban. Sehingga diperoleh kesimpulan bahwa 34,24%
responden sering menggunakan media instagram dalam upaya memperoleh informasi,
kemudian diikuti media facebook (23,68%) yang kedua-duanya merupakan media yang
dapat menyertakan gambar dengan intensitas yang kompleks.
4.1.3 Informasi yang Diperoleh
No
|
Alternatif Jawaban
|
Frekuensi
|
Presentase
|
1.
2.
3.
4.
|
Cara berjilbab yang baik dan benar
Model / tren jilbab terbaru
Tutorial jilbab
Lainnya
|
28
43
38
5
|
24,56%
37,72%
33,33%
4,38%
|
Jumlah
|
114
|
100%
|
Tabel 4.3
Berdasarkan quisioner
yang kami berikan diperoleh data bahwa informasi yang sering diakses /
diperoleh responden adalah tentang model /gaya jilbab terbaru diikuti dengan
tutorial berjilbab. Masing masing dengan presentase 37,72% dan 33,33% dari 114
total data (masing-masing responden memilih 2 jawaban). Informasi ini sering
diaplikasikan dikehidupan sehari-hari dalam bentuk gaya berjilbab responden
4.1.4
Usia
Responden Saat Mulai menggunakan Jilbab
No
|
Alternatif Jawaban
|
Frekuensi
|
Presentase
|
1.
2.
3.
4.
|
<
5
th
5-10 th
10-15 th
> 15 th
|
10
11
19
17
|
17,54%
19,30%
33,33%%
30%
|
Jumlah
|
57
|
100%
|
|
Rata-rata
|
11,2 th
|
Tabel 4.4
Dari 57 responden,
sebanyak 19 orang (33,33%) dari populasi mulai menggunakan jilbab pada usia
10-15 th. Dengan usia rata-rata adalah 11, 2 th. Melalui data ini dapat
disimpulan bahwa rata-rata siswi kelas X di SMAN 1 Blitar mulai menggunakan
jilbab saat bahkan setelah mereka mengenal dan menggunakan media sosial.
4.1.5 Alasan Responden Menggunakan Jilbab Untuk Pertama Kali
No
|
Alternatif Jawaban
|
Frekuensi
|
Presentase
|
1.
2.
3.
4.
|
Perintah Orang Tua
Mengikuti Tren
Keinginan Sendiri
Lainnya
|
17
0
33
7
|
29,82%
0%
57,89%
12,28%
|
Jumlah
|
57
|
100%
|
Tabel 4.5
Pada salah satu alternatif jawaban yaitu untuk mengikuti
tren, tidak ada satupun responden yang memilih jawaban tersebut. Rata-rata
responden menggunakan jilbab karena dorongan pribadi (57,89%). Tetapi
berdasarkan survei yang peneliti lakukan, banyak respoden yang menyatakan
(tidak dalam quisioner) bahwa keinginan pribadi itu juga didorong adanya
keinginan responden untuk mengikuti tren terbaru. Sehingga faktor ini tetap
menjadi faktor yang penting walaupun bukan pendorong utama.
4.1.6 Kepahaman Responden Tentang Jilbab
No
|
Alternatif Jawaban
|
Frekuensi
|
Presentase
|
1.
2.
3.
4.
5.
|
1
2
3
4
5
|
0
7
32
18
0
|
0%
12,28%
56,14%
31,57%
0%
|
Jumlah
|
57
|
100%
|
|
Range berdasarkan
skala likert
|
182 (cukup)
|
Tabel 4.6
Berdasarkan data
diatas dapat diketahui bahwa rata-rata responden berada pada range ketiga atau
sudah cukup memahami. Tetapi berdasarkan survey yang dilakukan peneliti,
responden pada umumnya tidak mau mengaplikasikan atau bahkan mengacuhkan
pengetahuannya tentang berjilbab. Hal ini diperburuk dengan adanya
penyalahgunaan media sosial yang membuat pengetahuan mereka menjadi goyah
4.1.7 Konsistenitas Responden dalam Berjilbab
No
|
Alternatif Jawaban
|
Frekuensi
|
Presentase
|
1.
2.
|
Sudah Konsisten
Belum Konsisten
|
25
32
|
43,85%
56,14%
|
Jumlah
|
57
|
100%
|
Tabel
4.7
Dari
57 responden, sebanyak 25 (43,85%) telah konsisten dalam berjilbab. Rata-rata responden ini adalah responden yang
telah berjilbab sejak usia < 5 th. Dimana mereka telah dididik sejak dini
untuk konsisten dalam berjilbab.
4.1.8 Bentuk Ketidak Konsisten Responden dalam
Berjilbab
No
|
Alternatif Jawaban
|
Frekuensi
|
Presentase
|
1.
2.
|
Pernah
Tidak Pernah
|
40
17
|
70,17%
28,03%
|
Jumlah
|
57
|
100%
|
Tabel 4.8
Sebanyak
40 (70.17%) responden pernah mengunggah foto pribadi saat tidak memakai jilbab.
Data ini diperoleh dari responden yang belum konsisten dalam berjilbab.
4.1.9 Jenis Jilbab yang Digunakan Responden
No
|
Alternatif Jawaban
|
Frekuensi
|
Presentase
|
1.
2.
3.
4.
|
Jilbab Instan
Jilbab Persegi
Phasmina
Khimar
|
40
50
23
1
|
35,08%
43,85%
20,17%
0,87%
|
Jumlah
|
114
|
100%
|
Tabel
4.9
Berdasarkan data
diatas peneliti menyimpulkan bahwa rata-rata responden menggunakan jilbab
persegi (43,85%) untuk digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini
disebabkan oleh jilbab jenis ini selain nyaman tapi juga dapat divariasikan
sesuai keinginan responden. Variasi ini dapat diperoleh dari media sosial yang
digunakan oleh responden
4.2
Pengujian Hipotesis dan Pembahasan
Analisis Data
4.2.4
Informasi yang Diperoleh
Berdasarkan deskripsi data diatas peneliti menyimpulkan
bahwa informasi tentang jilbab yang dapat diperoleh melalui akun-akun media
sosial seperti instagram, facebook, twitter dsb adalah sebagai berikut:
1.
Cara berjilbab yang baik dan benar. Hal ini dimaksudkan
wanita muslim dapat belajar tentang berjilbab sesuai syariat islam melalui
forum-forum yang dibuka di media sosial
2.
Model / gaya jilbab terbaru. Melalui media sosial wanita
muslim dapat menggunakan dan menyebarkan model/tren jilbab. Dimana tren ini
terus berkembang variasinya mengikuti permintaan masyarakat
3.
Tutorial jilbab. Gaya / model jilbab dalam penerapannya
membutuhkan cara yang dapat mempermudah masyarakat. Melalui media sosial
cara-cara ini dapat dipublikasikan dalam bentuk gambar, video, maupun teks
4.
Informasi-informasi lainnya yang seringkali bertolak
belakang dengan tjuan berjilbab
4.2.5
Pengaruh
Media Sosial
Terhadap Pola Pikir atau Pandangan Remaja Muslim Tentang Berjilbab
Dalam deskripsi data
diatas dapat diketahui bahwa rata rata responden menggunakan jilbab saat mereka
mengenal atau bahkan setelah menggunakan media sosial. Hal ini diketahui dari
rata-rata usia responden saat mulai menggunakan media sosial dan mulai
menggunakan jilbab terdapat pada rentang yang sama, yaitu antara usia 11,2 th
dan 11,3 th.
Selain itu dilihat dari
kepahaman dalam memahami makna jilbab, telah diketahui bahwa rata-rata
responden telah cukup memahami. Tetapi pada prakteknya setelah mereka mengenal
media social, sebanyak 56,14% responden masih belum konsisten dalam berjilbab.
Hal ini juga didukung adanya 70,17% responden yang masih mengunggah foto
pribadinya tanpa menggunakan jilbab diakun media sosial. hal ini tidaklah sesuai
dengan makna dan tujuan dan berjilbab.
Sehingga dapat diketahui
bahwa hal ini sesuai dengan hipotesis awal peneliti yaitu penggunaan media sosial
membawa pengaruh negatif terhadap pemahaman berjilbab.
4.2.6
Cara
Mengatasi Pengaruh Negatif dari Penggunaan Media Sosial
Dari data yang
diperoleh, peneliti telah menganalisa bahwa sebelumnya banyak siswi yang
memutuskan untuk memakai jilbab atas dorongan pribadi tanpa pertimbangan serta
alasan yang kuat. Untuk itu pengetahuan keagamaan siswi haruslah diperkuat,
agar siswi mengetahui batasan-batasannya serta alasan yang kuat dalam
memutuskan untuk berjilbab. Selain itu, forum-forum keagamaan terutama yang
berada di lingkup sekolah yang semula belum terlalu berkembang juga dapat
digerakkan untuk mencegah dan menanggulangi masalah tersebut. Sehingga siswi
akan lebih terfokus dan terarah dalam kehidupan sehari-harinya, terlebih lagi
dalam penggunaan media sosial. Dengan demikian, pengaruh negatif dari
penggunaan media sosial dapat diminimalisir.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1.
Informasi tentang kehidupan beragama
khususnya berjilbab yang bisa didapatkan melalui media sosial, antara lain :
·
Cara berjilbab yang baik dan benar
·
Model / tren jilbab terbaru
·
Tutorial jilbab
2. Informasi
tersebut berpengaruh negatif terhadap pola pikir atau pandangan remaja muslim
tentang berjilbab
3.
Cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi
pengaruh informasi dari media sosial tersebut terhadap pola pikir atau
pandangan remaja muslim adalah dengan memperkuat pengetahuan keagamaan siswi. Serta
lebih meningkatkan kinerja forum-forum keagamaan terutama yang berada di
lingkup sekolah.
5.2 Saran
Sebaiknya
sekolah lebih meningkatkan pendidikan keagamaan siswi agar pola pikir dan
pandangan remaja muslim tidak bertentangan dengan norma agama. Selain itu,
forum-forum keagamaan yang berada di lingkup sekolah serta orang tua diharapkan
lebih meningkatkan kinerjanya dalam
mengawasi siswi agar
mereka dapat terfokus dan terarah
dalam menggunakan media sosial.
DAFTAR PUSTAKA
Pulungan, Annisa Fadhillah,
Karya Ilmiah Media Sosial dan Interaksi. http://annisapulungan.blogspot.co.id/2013/04/karya-ilmiah-media-sosial-dan-interaksi_19.html. Diakses pada tanggal 7 Februari 2016.
Wikipedia, Media Sosial. https://id.wikipedia.org/wiki/Media_sosial. Diakses pada tanggal 7 Februari 2016.
Savitri, Elga
Ratna.2015.Pengaruh Keterjangkauan Kantin Sekolah Dengan Munculnya Pengusaha Di
SMA Negeri 1 Blitar. Blitar.
Yuli, Yana,
13 Manfaat Menggunakan Jilbab Bagi Wanita Muslimah. http://manfaat.co.id/manfaat-menggunakan-jilbab.
Diakses pada
tanggal 7 Februari 2016.
Janah, Yustinah Eka,
Sri Muhammad Kusmantoro, dkk.2014. Sosiologi.
Klaten: Intan Pariwara
LAMPIRAN
![]() |
.
1.
Sejak
usia berapa Anda mengenal dan menggunakan media social?
a. < 5 tahun c.
10 – 15 tahun
b. 5 – 10 tahun d.
> 15 tahun
2.
Media
social apa saja yang sering Anda gunakan? Sebutkan!
a.
Facebook c. Instagram
b.
Whatsapp d. Twitter
3.
Informasi
apa yang kalian dapatkan tentang jilbab melalui media social?
(Pilih 2 jawaban)
a.
Cara
berjilbab yang baik dan benar
b.
Model-model
atau tren jilbab terbaru
c.
Tutorial
berjilbab
d.
Lainnya,
……………………………………………
4.
Sejak
usia berapa Anda menggunakan jilbab?
a.
<
5 tahun c. 10 – 15 tahun
b.
5
– 10 tahun d. > 15 tahun
5.
Apa
alasan Anda menggunakan jilbab untuk pertama kalinya?
(pilih 2 jawaban)
a.
Perintah
orang tua
b.
Mengikuti
tren
c.
Keinginan
sendiri
d.
Lainnya,
……………………………………………………
6.
Apakah
anda mengetahui apa itu berjilbab?
(semakin besar
nilai, semakin besar kepahaman Anda)
a.
1 c. 3
b.
2
d. 4
7.
Sudahkan
Anda konsister dalam berjilbab?
a.
Sudah b. Belum
8.
Jilbab
jenis apa yang sering Anda gunakan? Sebutkan!
9.
Pernahkah
Anda mengunggah foto tanpa menggunakan jilbab?
a.
Pernah b. Tidak
![]() |
![]() |
||
Gambar 5.1 foto yang diunggah siswi Gambar 5.2 Siswi saat menjawab quisioner
![]() |
Gambar 5.3
siswi yang berfoto menggunakan jilbab kemudian tidak
menggunakan jilbab
1 comment:
Pengaruh media memang sangat masif kepada kemajuan jaman. Wawasan yang didapat dari media sangat dibutuhkan.
Post a Comment