Nama : Vandhana Prasasti
Salsabila
Kelas : X MIPA 1
No. Absen : 33
KOMPONEN
ELEKTRONIKA
No.
|
Nama
Komponen
|
Gambar
|
Simbol
|
Fungsi
|
1.
|
Resistor dengan nilai tetap bahan dasar
carbon film
|
*1 |
*2
|
Menghambat arus, menurunkan
tegangan yang mengalir dalam sebuah rangkaian elektronik yang memiliki
toleransi antara 5% – 10%. dengan daya kerja mulai dari 1/8 watt sampai 4
watt.
|
2.
|
Resistor dengan nilai tetap bahan dasar
metal film
|
*3
|
*4
|
Menghambat arus, menurunkan
tegangan yang mengalir dalam sebuah rangkaian elektronik yang memiliki
toleransi antara 1%-5%, dengan daya kerja yang tersedia di pasaran mulai 1/8
watt sampai 2 watt.
|
3.
|
Resistor dengan nilai tetap bahan dasar
cement
|
*5
|
*6
|
Biasanya digunakan untuk
kepentingan rangkaian elektronika yang memerlukan daya besar, seperti dalam
amplifier, penguat arus, dan lain-lain. Resistor jenis ini memiliki daya
minimal 5 watt.
|
4.
|
Resistor tetap SMD (Surface Mount Device)
|
*7
|
*8
|
Memiliki dimensi cukup kecil,
digunakan untuk membuat perangkat elektronika menjadi kecil.
|
5.
|
Variable Resistor
|
*9
|
*10
|
Mengatur besar kecilnya
resistansi apabila sudah didapatkan nilai yang sesuai maka variable resistor
ini dikunci supaya tidak bisa dirubah lagi.
|
6.
|
Potensiometer
|
*11
|
*12
|
Mengatur besar kecilnya
resistansi, nilainya dapat dirubah-rubah sesuai keinginan dari pengguna
contohnya volume suara.
|
7.
|
Light Dependent Resistor (LDR)
|
*13
|
*14
|
Nilai resistansi dipengaruhi
oleh kekuatan cahaya, apabila tidak ada cahaya (gelap), maka nilai
resistansinya akan besar dan sebaliknya. LDR dapat digunakan sebagai sensor
untuk mendeteksi terang tidaknya cahaya, atau untuk sensor sistem keamanan.
|
8.
|
Possitive Temperature Coeficient (PTC)
|
*15
|
*16
|
Sebagai tahanan atau resistansi
(resistor) dimana nilai/besar tahanannya berubah sesuai perubahan suhu.
Disebut positif karena nilai tahanannya akan naik jika suhu naik dan
sebaliknya.
|
9.
|
Negative Temperature Coeficient (NTC)
|
*17
|
*18
|
Sebagai tahanan atau resistansi
(resistor) dimana nilai/besar tahanannya berubah sesuai perubahan suhu.
Disebut negatif karena nilai tahanannya akan naik jika suhu turun dan
sebaliknya.
|
10.
|
Varistor / Voltage Dependent Resistor (VDR)
|
*19
|
*20
|
Sebagai pengaman ataupun
penstabil tegangan.
|
11.
|
Resistor Network / Resistor Array
|
*21
|
*22
|
Merupakan sekumpulan
resistor yang dipasang secara paralel, yang memiliki satu titik pusat.
Biasanya resistor ini digunakan sebagai resistor pull up atau pull down dalam
rangkaian mikrokontroller.
|
12.
|
Transformator step up
|
*23
|
*24
|
Transformator step-up adalah
transformator yang memiliki lilitan sekunder lebih banyak daripada lilitan
primer, sehingga berfungsi sebagai penaik tegangan.
|
13.
|
Transformator step down
|
*25
|
*26
|
Memiliki lilitan sekunder lebih
sedikit daripada lilitan primer, sehingga berfungsi sebagai penurun tegangan.
|
14.
|
Induktor dengan inti udara (air core)
|
*27
|
*28
|
Fungsi
pokok induktor adalah untuk menimbulkan medan magnet. Selain itu induktor
berfungsi sebagai pelipat tegangan dan pembangkit getaran. Dapat
diaplikasikan ke dalam rangkaian relay, speaker, buzzer, dan bleeper.
|
15.
|
Induktor dengan inti besi
|
*29
|
*30
|
|
16.
|
Induktor dengan inti ferit
|
*31
|
*32
|
|
17.
|
Induktor dengan perubahan inti
|
*33
|
*34
|
|
18.
|
Electrolite Capasitor (ELCO)
|
*35
|
*36
|
Fungsi dari kapasitor :
· Sebagai Penyimpan arus
atau tegangan listrik.
· Sebagai Konduktor yang
dapat melewatkan arus AC.
· Sebagai Isolator yang
menghambat arus DC.
· Sebagai Filter dalam
Rangkaian Power Supply.
· Sebagai Kopling.
· Sebagai Pembangkit
Frekuensi dalam Rangkaian Osilator.
|
19.
|
Kapasitor berbahan dielektrum tantanum
|
*37
|
*38
|
|
20.
|
Kapasitor Keramik
|
*39
|
*40
|
|
21.
|
Kapasitor Polyester
|
*41
|
*42
|
|
22.
|
Kapasitor Kertas
|
*43
|
*44
|
|
23.
|
Kapasitor Mika
|
*45
|
*46
|
|
24.
|
Varco
(Variable Condensator)
|
*47
|
*48
|
Pada radio analog berfungsi
untuk memilih gelombang frekwensi radio yang diterima,
|
25.
|
Trimmer Capasitor
|
*49
|
*50
|
Hampir sama dengan varco, tetapi
biasanya digunakan untuk mencari nilai kapasitansi yang diinginkan, dan jika
sudah didapat nilai yang diinginkan, maka biasanya tidak dirubah-rubah lagi.
|
26.
|
Diode Rectifier
(Dioda Penyearah)
|
*51
|
*52
|
Dioda jenis ini merupakan dioda
penyearah arus atau tegangan yang diberikan, contohnya seperti arus
berlawanan (AC/Alternating Current) disearahkan sehingga menghasilkan arus
searah (DC/Direct Current).
|
27.
|
Diode Zener
|
*53
|
*54
|
Dioda jenis ini merupakan dioda
yang memiliki kegunaan sebagai penyelaras tegangan baik yang diterima maupun
yang dikeluarkan, sesuai dengan kapasitas dari dioda tersebut
|
28.
|
Light Emiting Diode
(Dioda Emisi Cahaya)
|
*55
|
*56
|
Biasanya
digunakan Sebagai
lampu indikator, untuk transmisi sinyal cahaya yang dimodulasikan dalam suatu
jarak tertentu, dan sebagai penggandeng rangkaian elektronik yang terisolir
secara total.
|
29.
|
Diode Photo
(Dioda Cahaya)
|
*57
|
*58
|
Dioda cahaya saat ini banyak
digunakan untuk alarm, pita data berlubang yang berguna sebagai sensor, dan
alat pengukur cahaya (Lux Meter).
|
30.
|
Dioda
Laser
|
*59
|
*60
|
Untuk optical pick-up pada
sistem.
|
31.
|
Diode Varactor
(Dioda Kapasitas)
|
*61
|
*62
|
Dioda jenis ini banyak digunakan
sebagai pengaturan suara pada televisi, dan pesawat penerima radio.
|
32.
|
Dioda SCR
(Silicon Control Rectifier)
|
*63
|
*64
|
Dioda
SCR adalah dioda yang mempunyai fungsi sebagai pengendali.
|
33.
|
Dioda Kuprok
|
*65
|
*66
|
Penyearah satu gelombang penuh.
|
34.
|
NPN Transistor
|
*67
|
*68
|
Fungsi
dan kegunaan transistor adalah sebagai berikut:
· Sebagai penguat
· Sebagai saklar (switch)
· Meratakan arus
· Pembangkit frekuensi
· Membagi tegangan
· Mengatur stabilitas tegangan
|
35.
|
PNP Transistor
|
*69
|
*70
|
|
36.
|
MOSFET (N channel)
|
*71
|
*72
|
|
37.
|
MOSFET (P channel)
|
*73
|
||
38.
|
JFET (N channel)
|
*74
|
*75
|
|
39.
|
JFET (P channel)
|
*76
|
||
40.
|
IC Dual In Line
|
*77
|
*78
|
IC
yang terdapat kaki di kanan dan kiri bodi IC tersebut dan sering dijumpai
terutama pada Komputer, TV,Audio Hi-Fi, Radio dan Ponsel.
|
41.
|
IC Single In Line
|
*79
|
*80
|
IC
yang bodinya hanya terdapat satu baris kaki, bentuknya seperti sisir dan sering
dijumpai terutama pada Komputer, TV, Audio Hi-Fi, Radio dan Ponsel.
|
42.
|
IC FLAT
|
*81
|
*82
|
IC
yang tipis terdapat kaki pada atas, bawah, kanan dan kiri bodi IC tersebut,
biasanya IC ini banyak terdapat di cd player,atau komputer.
|
43.
|
IC Top Hat
|
*83
|
*84
|
IC yang bentuknya mirip dengan
transistor, biasanya IC ini di gunakan untuk stabilizer pada regulator.
|
44.
|
IC CMOS
|
*85
|
*86
|
Sebagai penguat daya.
|
45.
|
IC TTL
|
*87
|
*88
|
Sebagai switching dan gerbang-gerbang logika pada sistem pengukuran
digital.
|
46.
|
IC Op-Amp
|
*89
|
*90
|
Salah satu jenis IC analog yang berfungsi sebagai rangkaian penguat.
|
47.
|
IC Timer 555
|
*91
|
*92
|
Merupakan IC linier yang berfungsi sebagai
rangkaian pewaktu monostable dan osilator estable.
|
48.
|
IC NE 556
|
*93
|
*94
|
Merupakan IC linier yang berfungsi sebagai
rangkaian pewaktu monostable dan osilator estable.
|
49.
|
Baterai
|
*95
|
*96
|
Tempat menyimpan energi (sumber energi).
|
50.
|
Sekring
|
*97
|
*98
|
Pemutus rangkaian atau sebagai pengaman.
|
1 2
3 4 5 6
7 8
9 10
11 12
13 14
15 16
17 18
19 20
21 22
23 24
25 26
27 28
29 30
31 32
33 34
35 36
37 38
41 42
43 44
45 46
47 48
50 49
51 52
53 54
55 56
57 58
59 60
61 62
63 64
65 66
67 68
69 70
71 72 73
74 75 76
77 78
79 80
81 82
83 84
85 86
87 88
89 90
91 92
93 94
95 96
97 98
No comments:
Post a Comment