Musik adalah
sebuah bahasa yang mengekspresikan perasaan seseorang melalui rangkaian
nada-nada dalam bentuk lagu atau instrumentalia yang menyampaikan pesan
penciptanya. Musik juga dikatakan sebagai rangkaian bunyi yang mempunyai
nada-nada berdasarkan tata aturan untuk dinikmati melalui indera pendengaran. Bunyi
sendiri adalah sesuatu yang tidak asing lagi bagi semua orang.
Gejala bunyi
atau suara menyertai seluruh kehidupan kita sehari-hari. Disebut bunyi karena ada peristiwa getaran dari sumbernya. Bunyi dengan getaran
yang teratur akan merupakan susunan rangkaian nada. Rangkaian nada yang
digunakan untuk mengungkapkan gagasan pencipta musik akan terdengar teratur,
berurutan dan berirama.
Susunan
rangkaian nada yang teratur dan berirama inilah yang disebut dengan istilah
melodi. Permainan vokal, lagu dan musik instrumen akan memunculkan melodi yang
berbeda. Hal inilah yang nantinya akan menjadi ciri dari setiap jenis musik
yang ada di belahan dunia ini.
Unsur Musik
Unsur-unsur musik yang utama adalah
bunyi, nada, irama, melodi, harmoni dan bentuk lagu. Sedangkan unsur ekspresi musik adalah tempo, dinamika, warna dan cara
memproduksi nada.
a. Unsur Utama
1) Bunyi dan Nada
Gejala bunyi atau suara menyertai
seluruh kehidupan kita sehari-hari. Disebut
bunyi karena ada peristiwa getaran dari sumbernya. Bunyi dengan getaran
yang teratur akan merupakan susunan rangkaian nada. Rangkaian nada yang
digunakan untuk mengungkapkan gagasan pencipta musik akan terdengar teratur,
berurutan dan berirama.
Nada sendiri adalah bunyi yang
dihasilkan oleh sumber bunyi yang memiliki kecepatan getar yang teratur. Kecepatan getaran ini disebut frekuensi dan dapat diukur
dengan menghitung jumlah getaran dalam 1 detik, misalnya 200 getaran dalam
dalam 1 detik. Frekuensi ini ditulis dengan menggunakan istilah cycles per
second sehingga menjadi 200 cycles per second ( 200 c/s). Nada biasanya disusun
oleh pencipta musik dengan memperhatikan beberapa hal, yaitu :
a)
Tinggi
rendahnya suatu nada, yaitu menurut getaran atau resonansi pada setiap
detiknya. Nada yang paling rendah memiliki frekuensi 16 c/s, sedangkan nada
yang paling tinggi memiliki frekuensi sampai 5000 c/s. Tinggi nada ini sering
disebut dengan istilah pitch. Jika kita bunyikan nada A yang memiliki frekuensi
440 c/s kemudian juga kita bunyikan nada A yang memiliki frekuensi 2 kali lipat
yaitu 880 c/s, maka yang kita dengar adalah dua bunyi yang cirinya sama akan
tetapi tinggi nadanya/pitchnya berbeda.
b)
Panjang
pendeknya nada yang tergantung dari lamanya suatu getaran.
c)
Keras dan lembutnya suatu nada.
d)
Bentuk dari
suatu nada atau timbre yang didasarkan pada jenis, tempat atau sumber getaran
suara/bunyi misalnya berasal dari sebuah alat musik.
e) Sistem nada digunakan untuk menentukan tangga nadanya.
Sistem nada adalah susunan rangkaian nada yang berurutan dengan perbedaan yang
tertentu dan teratur. Di dalam jarak dua
nada yang perbandingan frekuensinya dua kali lipat dapat dibunyikan beberapa
nada yang berurutan. Jika dalam jarak
dua nada yang perbandingan frekuensinya dua kali lipat tersebut tersusun atas
lima buah nada yang tinggi nadanya berbeda, maka sistem nadanya disebut
pentatonik, dan susunan urutan nada-nada tersebut disebut tangganada pentatonik.
Contohnya di Jawa ada tangganada pentatonik dengan laras pelog dan ada pula
tangganada pentatonik yang memiliki laras slendro. Sedangkan jika dalam jarak
dua nada yang perbandingan frekuensinya dua kali lipat tersebut tersusun atas
tujuh buah nada yang memiliki dua macam jarak nada (interval satu dan interval
setengah) maka sistem nadanya disebut diatonik, dan susunan urutan nada-nada
tersebut disebut tangganada diatonik. Di dalam tangganada diatonik terdapat
juga nada-nada kromatis yaitu nada atau not yang dinaikkan atau diturunkan
setengah nada. Berdasarkan pola interval yang
bermacam-macam itulah dalam tangganada diatonik dikenal nada dasar, nada mayor
ataupun nada minor.
2) Irama
Irama adalah rangkaian gerak
yang menjadi unsur dasar dalam musik maupun tari. Irama di dalam musik
terbentuk karena perpaduan bunyi dan diam dengan selang waktu yang
bermacam-macam, yang dalam suatu kesatuan musik sering disebut dengan istilah
tempo.
Irama juga hadir dalam musik
terkait dengan pulsa, tempo, durasi (panjang-pendek setiap bunyi) dari rangkaian not-not tertentu. Contohnya adalah
bunyi para penumbuk padi merupakan sebuah rangkaian ketukan bunyi yang secara
terus menerus, teratur dalam tempo tertentu. Ketukan yang ritmis tersebut
adalah pulsa. coba anda rasakan ketukan dari ayunan antan yang membentur
lesung. Tentu terasa ada sebuah denyut irama yang jelas. Ketukan atau denyut
nada yang terasa tersebut disebut beat. Dapat juga dipahami
sebagai tekanan pukulan yang terasa
dalam sebuah musik yang dapat merangsang bagian tubuh kita (kaki,tangan, atau
kepala) bergoyang pada waktu musik atau lagu dilantunkan. Ketukan kadang terasa
jelas dan mudah untuk diikuti seperti
merasakan bass drum pada marching band.
Beberapa hal yang terkait
dengan unsur irama antara lain :
a) Pulsa
Pulsa dapat dianalogikan sebagaimana
denyut jantung yang kadang terasa menekan dan kadang tidak terasa; peganglah pergelangan tangan dan rasakan
denyut nadi. Tentu akan merasakan yang timbul dan hilang secara teratur, maka
pulsa dalam musik kadang secara jelas terdengar (terasa ketukannya) tetapi
kadang tidak terasa. Pulsa dapat juga dianalogikan seperti rangkaian lampu sistem seri yang
secara berurutan menyala bergantian. Ketika menyanyikan syair lagu yang diikuti dengan tepukan tangan, tentu kita merasakan adanya pulsa
dalam lagu tersebut. Di samping itu, juga terasa adanya tempo.
b) Tempo
Tempo adalah kecepatan gerak
pulsa dalam musik atau lagu; seperti rasa lambat, sedang, atau cepat. Di dalam
musik berbagai macam jenis tempo dikenal dengan berbagai macam istilah dari
bahasa Itali. Tempo yang menunjukkan cepat lambatnya irama sebuah lagu atau
musik dapat dibedakan menjadi :
—
Irama cepat
atau tempo cepat : Cepat (allegro), agak cepat (allegretto), lebih cepat
(allegrissmo), cepat sekali (presto), makin cepat (accelerando).
—
Irama sedang
atau tempo sedang :
—
Sedang
(moderato), sedang agak cepat (allegro moderato), sedang agak perlahan
(andante).
—
Irama lambat
atau tempo lambat :
—
Lambat
(largo), lebih lambat sedikit (largissimo), cukup lambat (largeto),
—
sangat lambat
dan sedih (grave), makin lambat
(ritardando).
—
Tempo Iringan
yang sering disebut dengan ritmis iringan, antara lain :
—
Fotrot,
Waltz/Wals, Rock beat, Samba, Hustle, Disco, Keroncong, Blues, Melayu/Dangdut,
Gambus, Japin dan sebagainya.Contoh lain yaitu dari gamelan Jawa, ada irama
lancaran, ketawang dan ladrang.
c) Durasi
Durasi adalah Panjang-pendek
nada yang terbentuk dari lama suatu nada dibunyikan. Panjang nada dihitung
dengan satuan ketukan yang sifatnya relatif. Satuan ketukan seperti ketika kita
melangkah (derap kaki). Coba langkahkan kaki satu kali, dan teman lain
melangkah tiga kali, atau ada tema yang lain melangkah empat kali. Perhatikan
perbedaan panjang jarak dari masing-masing langkah.
d) Birama
Birama
adalah alunan musik yang terasa adanya ketukan yang teratur atau tetap secara
berulang-ulang, ketukan yang terasa itu seringkali disebut dengan istilah maat.
Pengertian lain birama (measure) adalah istilah yang digunakan untuk
menetapkan jumlah kelompok ketukan
berdasarkan skema dasar ketukan.
Birama ditulis setelah tanda
mula, dengan bentuk angka, dan dinamakan tanda birama. Tanda birama adalah
tanda yang menunjukkan banyaknya ketukan yang terdap[at dalam satu birama dan
satu titinada yang digunakan untuk mendapat satu ketuk. Macam-macam skema ketukan.
-
Ketukan
2/4, angka 2 menunjukkan dua ketukan tiap birama.
-
Ketukan
3/4, angka 3 menunjukkan tiga ketukan tiap birama.
e) Metrum
Ketika anda menyanyikan suatu
lagu, beberapa beat (tekanan) terasa lebih kuat dibanding dengan beat yang
lainnya, dan tekanan tersebut secara
teratur muncul setiap hitungan tertentu, misalnya 2 , 3, atau 4. Perhatikan,
garis tegak yang menyela jumlah beat dan menjadi penanda awal atau akhir beat.
Beat yang mendapatkan tekanan (ketukan yang terasa berat) di sebut dengan downbeat.
Pola pengulangan beat yang
bertekanan kuat dengan tekanan pada hitungan tertentu, jika ada measure (satuan
birama) mempunyai 2 beat, disebut duple meter, menghitungnya 1-2, 1-2,
1-2, dan seterusnya. Pola 3 beat pada measure dinamakan triple meter, cara
menghitungnya sebagai berikut 1-2-3, 1-2-3, 1-2-3, dan seterusnya.
Pola metrum yang terdiri dari
4 beat disebut quadruple meter, cara menghitungnya sebagai berikut
1-2-3-4, 1-2-3-4, 1-2-3-4, dan seterusnya.
3) Melodi
Melodi adalah rangkaian
nada-nada yang berbunyi secara berurutan
secara teratur dan mengungkapkan ide atau gagasan tertentu. Gagasan yang
terungkap dalam melodi disebut “Tema”. Rangkaian nada-nada dalam melodi
bergerak maju dengan tata bunyi yang naik – turun, atau bergerak di tempat atau
berkesan mendatar. Bentuk susunan nada-nada yang bersifat melodis dapat
terdengar naik-turun dan kadang melangkah dengan lompatan tertentu, sehingga
mengakibatkan perbedaan tinggi nada yang disebut Interval. Beberapa variasi
melodi antara lain: Melodi yang dibentuk dengan nada naik – turun; Melodi yang
dibentuk dengan lompatan nada; dan Melodi yang dibentuk dengan nada-nada yang
bergerak di tempat.
4) Harmoni
Harmoni adalah suatu bunyi
serempak yang sekurang-kurangnya terjadi dari dua buah not/nada yang berlainan.
Dua buah nada atau lebih yang berlainan tingginya dan dimainkan serempak ini
dasarnya adalah trinada atau achord/akor. Misalnya not : 1, 3 dan 5 dibunyikan
secara serempak. Bila nada-nada yang berbeda yang ada dalam achord tertentu
dibunyikan serempak, maka akan menghasilkan suara yang selaras, menyatu dan
enak didengar.
Beberapa harmoni yang dapat
digunakan dalam permainan musik antara lain adalah tekstur, monofoni, homofoni,
polifoni, kanon, diskan, dron, ostinasi, paduan suara, mosdulasi dan
transposisi.
a)
Tekstur
adalah bentuk jaringan penggabungan unsur-unsur melodi dan harmoni yang
menghasilkan mutu suara berat atau ringan, tebal atau tipis.
b)
Monofoni
adalah bentuk melodi tunggal yang tidak memakai iringan atau akompanyemen.
c)
Homofoni
adalah bentuk sebuah garis melodi yang didukung oleh iringan atau akompanyemen
dengan menggunakan achord-achord ataupun bentuk lain.
d)
Polifoni adalah
bentuk permainan dua atau beberapa melodi yang berbeda kemudian
dinyanyikan/dimainkan bersama.
e)
Kanon
adalah sebuah lagu dengan jaringan harmonik yang berbentuk peniruan suatu
bagian lagu, yang dinyanyikan bersama dengan bagian lagu yang lain secara susul
menyusul.
f)
Diskan
adalah melodi kedua yang ditambahkan, biasanya diatas melodi asli.
g)
Dron adalah
bunyi nada bas panjang sebagai iringan. (Drone = dengungan)
h)
Ostinasi
adalah pola-pola bunyi yang berulang-ulang. Ada ostinasi irama ada pula ostinasi melodi.
i)
Paduan
suara adalah perpaduan dua suara atau lebih dalam nyanyian bersama. Penyanyi
paduan suara biasanya dikelompokkan berdasarkan wilayah suara masing-masing.
Suara anak-anak : pada umumnya senada dengan suara sedang wanita atau mezzo sopran; Suara wanita :
suara tinggi disebut sopran suara sedang disebut mezzo sopran; suara rendah
disebut alto; Suara pria : suara tinggi disebut tenor, suara sedang disebut
baritone, suara rendah disebut bass.
j)
Modulasi
adalah proses pemindahan suatu tangga nada ke tangga nada yang lain di dalam
suatu lagu.
k)
Transposisi
adalah pemindahan tangga nada dalam memainkan, menyanyikan atau menuliskan
sebuah lagu dari tangga nada aslinya tetapi lagunya tetap sama. Transposisi
digunakan untuk menyesuaikan wilayah nada lagu dengan wilayah suara penyanyi
atau wilayah nada alat musik yang akan digunakan.
5) Bentuk Struktur Lagu
Sebuah lagu selalu terdiri atas
beberapa kalimat musik. Jumlah kalimat musik inipun ada yang sedikit ada yang
banyak, ada yang diulang, ada yang divariasikan seperti kalau kita melihat
rangkaian kata-kata dalam puisi. Seorang composer akan selalu memperhatikan
secara detail pengaturan antara kata-kata dalam lagu dengan kompisisi musik
secara keseluruhan, yang dimaksudkan sebagai struktur lagu.
Struktur lagu ini sebenarnya
merupakan susunan atau hubungan antara unsur-unsur musik sehingga menghasilkan
komposisi musik yang bermakna. Dasar pembentukan musik/lagu ini mencakup
pengulangan suatu bagian lagu (repetisi), pengulangan dengan berbagai macam
perubahan (variasi, sekuens), atau menambah bagian baru yang berlainan atau
berlawanan (kontras) dengan selalu memperhatikan keseimbangan antara
pengulangan dan perubahannya. Struktur musik/lagu ini merupakan suatu
keseluruhan yang menyatukan musik/lagu yang dibuat sehingga ada keutuhan.
Banyak kode-kode tulis yang digunakan oleh komponis untuk membentuk struktur
lagu/musik. Cobalah anda kaji.
b.
Unsur Ekspresi
Ekspresi merupakan pernyataan
perasaan ataupun ungkapan pikiran yang diwujudkan oleh seorang pencipta lagu ataupun
oleh penyanyinya yang disampaikan kepada pendengarnya. Ada beberapa istilah
yang digunakan untuk menyatakan ekspresi musik/lagu, antara lain : Agito (bergerak),Amabile (menarik), Animato (berjiwa), Bravura (gagah perkasa),
Cantato (merayu), Con anima (bersemangat), Conbrilliante (dengan kegemilangan),
Conspirito (dengan semangat), Contabile (merdu dan syahdu), Devoto (khidmat), Dolce(halus dan manis), Doloroso (pilu dan sedih), serta
masih banyak yang lain. Cobalah anda cari dari banyak buku.
Ekspresi dalam musik/lagu mencakup
semua nuansa musik mulai dari tempo, dinamika dan warna nada.
1)
Tempo adalah kecepatan irama musik yang telah dibicarakan
di depan.
2)
Dinamika adalah keras lunak serta tinggi rendahnya suara agar
dicapai suara yang lembut, keras atau kuat. Sedangkan warna nada sangat
tergantung dari bahan atau sumber suara serta gaya atau cara memproduksi
nadanya.
3) Warna nada dan cara memproduksi nada
Selanjutnya yang dimaksud warna nada
adalah ciri khas suatu bunyi yang dihasilkan oleh suatu sumber bunyi dengan
cara memproduksi nada yang bermacam-macam. Misalnya produksi nada yang
dilakukan pada sebuah gitar. Nada yang sama dilakukan dengan cara dipetik
dengan jari tanpa kena kuku, kemudian dipetik lagi dengan menggunakan jari dan
kena kuku, disamping itu kita petik lagi dengan menggunakan plectrum (alat
pemetik gitar). Maka dari ketiga petikan gitar
tersebut akan menghasilkan warna nada yang berbeda. Demikian pula yang terjadi pada
suara manusia ataupun alat-alat musik lainnya. Alat gesek yang dibedakan cara
menggeseknya, kadang-kadang sedikit disentakkan, kadang-kadang gesekannya
diperhalus. Juga pada cara meniup alat tiup, ada yang tiupannnya merata ada
yang terputus-putus serta banyak kemungkinan lain yang dapat dilakukan untuk
menghasilkan warna nada yang berbeda-beda.
No comments:
Post a Comment