Pernahkah kalian melihat komik lucu dari timeline Instagram, Twitter, atau Line yang berisi pengelompokkan karakter seseorang lewat golongan darah? Bisa jadi, kamu adalah salah satu orang yang suka share strip komik itu sambil menulis status, “Nah, ini aku banget nih. Gol darah O emang perfectionis!”
Sebenarnya,
gagasan ini tidak jauh berbeda dari tipe karakter berdasarkan zodiak. Tetapi, mungkin
karena dibagi berdasarkan golongan darah, orang mengira ini lebih akurat karena
disangkut-pautkan dengan hal biologis manusia.
Sederhana
saja, karakter manusia itu sangat banyak. Kita akan dengan mudahnya menemukan
orang dengan golongan darah yang sama, tetapi memiliki karakter yang bertolak
belakang.
Selain itu,
karakter manusia juga dinamis, bisa berubah karena proses pendewasaan atau
pengalaman hidup. Coba jika karakter seseorang benar-benar ditentukan oleh
golongan darah (statis, selalu tetap sejak lahir) dan tidak mungkin karakter seseorang
bisa berubah. Contohnya, Risa bergolongan darah A adalah orang yang boros dalam
hal keuangan, tetapi setelah Ia merasakan bagaimana rasanya mencari uang, Ia
bisa menjadi orang yang hemat. Apakah bisa dibilang Risa telah berganti
golongan darah? Sistem pengelompokkan karakter berdasarkan golongan darah gagal
menjelaskan karakter manusia yang dinamis dan fleksibel.
Padahal,
golongan darah itu ditentukan dari ada atau tidaknya antigen tertentu
dipermukaan sel darah merah yang nantinya dapat memicu respon imun jika kita
menerima darah dari golongan yang tidak kompatibel dengan darah kita. Tidak ada
hubungannya sama sekali dengan karakter manusia yang kompleks. Sedangkan,
karakter atau sifat manusia ditentukan oleh susunan gen yang ada pada setiap sel
tubuh manusia, sirkuit otak, level hormon, dan pengaruh lingkungan. Tetapi,
sama sekali tidak ada hubungannya dengan golongan darah. Jadi, mendasarkan
karakter seseorang dengan golongan darah sebagai penentunya adalah keliru,
setuju?
No comments:
Post a Comment