Perkembangan APBN indonesia
Oleh:
Rifky Krismantoro
XI MIPA 5
DEPARTEMEN PENDIDIKAN
SMA NEGERI 1 BLITAR
TAHUN PELAJARAN 2016/2017
Tabel Perkembangan APBN indonesia
ANALISIS APBN 2014-2015
Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara, selanjutnya disebut APBN, adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan
negara yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat.
Dari definisi diatas rencana
tahunan yang telah diterapkan ditahun 2015 mengalami kenaikan yang cukup
signifikan dimana kenaikan ini dapat berdampak positif untuk menjalankan tujuan
apbn di tahun 2014 khususnya dengan tujuan, memungkinkan pemerintha untuk memenuhi prioritas belanja dan meningkatkan penyediaan barang dan jasa
publik.
Beberapa kebijakan yang telah
digunakan pemerintah pada tahun 2015 digunakan untuk meningkatkan fungsi dari
apbn dan menguatkan sektor perekonomian negeri. Fungsi yang paling dominan
dapat ditingkatkan berdasarkan data dari apbn 2015 adalah fungsi otorisasi , karena fungsi otorisasi
inilah merupakan dasar pembelanjaan dan
pendapatan negara pada tahun itu. Anggaran yang lebih dari tahun sebelumnya
ditujukan agar pemerintah dapat meningkatkan salah satu fungsi ini. Selanjutnya
fungsi stabilisasi juga diupayakan meningkat dengan ditujukan penurunan nilai
keseimbangan primer dari tahun 2015. Definisi dari fungsi stabilisasi adalah
anggaran pemerintah menjadi alat untuk memelihara dan mengupayakan keseimbangan
fundamental perekonomian. Berdasarkan definisi ini pemerintah menekankan
beberapa kenaikan anggaran khususnya pada nilai pendapatan negara namun selain
itu beberapa pokok anggaran juga dikurangi untuk menjaga fungsi dari abpn 2015
yakni fungsi stabilisasi. Nilai yang dimaksud adalah penurunan nilai pada
defisit primer.
Kelemahan dari apbn ini adalah
pada bagian fungsi alokasi. Dengan dana
yang digelontorkan lebih banyak dari pada tahun tahun sebelumnya dikhawatirkan
fungsi alokasi ini tidak dapat dijalankan dimana terdapat anggaran yang bocor
yang diakibatkanya gagalnya suatu
kebijakan pada tahun 2015. Belum lagi adanya proyek fiktif yang dikhawatirkan
akan menggagalkan proyek apbn tersebut. Faktor-faktor yang lain adalah
pemerintah menekankan kenaikan pendapatan berdasarkan pajak khusus nya pajak
yang diterapkan pada masyarakat dengan meningkatkan nilai bayar pajak. Karena
kenaikan pajak ini dapat membebani perekonomian rakyat jika pemerintah gagal
mengalokasikan dananya dan mengurangi pemborosan sumber daya. Fungsi distribusi
juga harus ditingkatkan dalam mengatasi kehidupan rakyat yang terbebani akibat
pajak khususnya pada rakyat ekonomi rendah. Kebijakan dalam fungsi distribusi
yang diterapkan pemerintah ini dapat menjadi salah satu titik vital khususnya
bagi perencanaan apbn ditahun mendatang karena apabila fungsi distribusi ini
gagal dilaksanakan dengan baik maka rakyat akan tercekik akibat kenaikan pajak
yang gagal digunakan oleh pemerintah. Selanjutnya dalam kebijakan yang diambil
dalam meningkatkan fungsi distribusi adalah kebijakan terkait subsidi sebagai
pengganti kenaikan pajak yang dapat membebani rakyat kecil. Karen dengan
ketepatan dalam menjalankan fungsi subsidi ini dapat mendorong perekomian
rakyat kecil untuk mendapatkan perekonomian lebih baik.
Fungsi yang tidak kalah penting
adalah fungsi pengawasan dimana untuk mengawasi ketepatan dalam melaksanakan
fungsi fungsi yang lainnya. Dan mencegah kegagalan apabila kebijakan pemerintah
dalam menggunakan apbn ini akan mengalami kegagalan.
No comments:
Post a Comment